Mempersiapkan Malam Pertama

KOMPAS.com - Malam pertama adalah sesuatu yang sangat istimewa dan ditunggu-ditunggu.  Meski bukan segalanya, tapi dia bisa mengungkap banyak "rahasia" dalam perkawinan. Juga menyisakan kenangan istimewa tak terlupakan.

Bagi beberapa orang, malam pertama menjadi sesuatu yang  "sakral" sehingga wajib dinikmati dalam  suasana honey moon alias bulan madu. Dinikmati di suatu tempat dan suasana yang khusus.

Dalam beberapa kasus konseling kami, ternyata mereka tidak   Mempersiapkan "malam pertama"  dan honey moon mereka dengan baik. Akibatnya timbul kekecewaan dan kemarahan.

Beberapa kasus yang bisa jadi pelajaran antara lain

1. Annie (samaran) merasa malam pertamanya hambar alias biasa saja, sebab dia sudah biasa melakukan dengan cowoknya Alan (samaran) sebelum menikah. Bahkan dua hari sebelum mereka diberkati, mereka melakukannya.

2. Andie (samaran) kecewa dengan istrinya Wenny (samaran). Sebab wenny tidak bilang (terbuka) bahwa dia sedang mensturasi saat mereka menikah. Sehingga malam pertama itu Wenny merasa tidak nyaman berhubungan dengan Andie.

3. Toety (samaran), kecewa karena suaminya memaksa dia tidur dan menikmati malam pertama di rumah keluarga suaminya. Rumah itu sempit, dan merasa tidak nyaman melakukannya.

4. Sary (samaran) konsultasi dengan kami sesudah  pulang bulan madu dari beberapa negara di Eropa dengan suaminya Saut (samaran) . Setiap kali mau menikmati hubungan suami istri, Saut selalu ijin ke kamar mandi. Sary bisa menunggu Suaminya satu hingga dua jam. Sampai Sary kesal, karena tidak tahu apa yang dilakukan sang suami. Karena kalau ditanya jawabnya "sebentar". Sary marah lalu memilih  tidur.  Begitulah selama 10 hari, Sary benar-benar penasaran dan   tidak tahan. Akhirnya tahulah Sary bahwa suaminya ternyata impoten, tapi tidak mau berterus terang. Sary tentu sangat kecewa. Dia memilih berpisah sementara dengan suaminya sepulang bulan madu tersebut. Sebab bulan madu serasa empedu.

Rancanglah malam pertama Anda

Agar malam pertama istimewa tentu harus ada persiapan yang anda lakukan. Hal ini perlu dipelajari dan dipersiapkan dengan baik.

Pertama, Rancanglah tanggal pernikahan dimana kalian bisa ambil cuti dari kantor. Sehingga punya waktu cukup menikmati masa berdua sesudah resmi jadi suami istri.

Kedua, Usahakan mencari tempat (kota) yang menarik dan berkesan. Pelajari tempat wisata yang cocok buat berdua. Sebab peristiwa menikah adalah sekali untuk seumur hidup (kondisi normal). Buatlah acara bulan madu dengan kesan mendalam, dan jangan lupa diabadikan.  Untuk itu, siapkanlah dana khusus (jika memungkinkan).

Ketiga, Diskusikan dan periksakan kesehatan kalian berdua, tmasuk kesehatan seksual. Semoga pengalaman Sary yang baru tahu suaminya impoten di saat honey moon tidak terjadi pada anda. Kekecewaannya akan sangat mendalam.

Keempat, Rancanglah tanggal pernikahan saat  itu Anda  tidak sedang mensturasi, sebab itu akan mengganggu kenyamanan kalian di malam pertama. Jangan segan sampaikan pada calon  pasangan Anda soal ini. Belajarlah terbuka soal seks sebab seks bukan tabu dibicarakan, seks adalah anugerah Allah yang indah dan dikaruniakan bagi suami dan istri.

Kelima, Pelajarilah hal mendasar soal hubungan suami istri, seperti fore-play, soal posisi yang nyaman dan menyiapkan suasana dan mood yang oke. Usahakan dalam suasana rileks, nyaman dan saling melayani dan memuaskan.

Keenam, Sangat baik dan paling istimewa : pasangan Anda merupakan orang  pertama yang "menikmati"  tubuh anda. Karena itu jagalah selama pacaran, usahakan  jangan sampai anda melakukan hubungan seks yang seharusnya (hanya)  dilakukan dengan suami/istri Anda.

Ketujuh, jika ternyata pasangan Anda akhirnya terbuka bahwa Anda bukan orang pertama yang "intim" dengan dia, terimalah dan ampuni. Jangan menjadikan itu alasan untuk menceraikan pasanganmu. Namun, sebaiknya jika anda memang berniat untuk jujur dan terbuka, sebaiknya kondisikanlah suasana dan waktu yang tepat. Jangan saat kalian berbulan madu.

Penutup

Pernikahan dan hubungan intim di dalam lembaga perkawinan adalah anugerah Allah yang indah. Diberikan Tuhan sebagai jalan menikmati intimasi. Keindahan dan keintiman perkawinan membantu kita menghayati keindahan hubungan dengan diriNya sendiri.

Semoga paparan kasus dan tips ini bermanfaat dan menjadi pelajaran bagi kalian yang lagi menyiapkan perkawinan dalam waktu dekat. Selamat mempersiapkan dengan baik.
Julianto Simanjuntak
Penulis buku Konseling

Sumber
http://health.kompas.com/read/2012/03/03/22324853/Mempersiapkan.Malam.Pertama


Julianto Simanjuntak
KELUARGA KREATIF
Orang Bijak Peduli Konseling